Wednesday 25 September 2013

Bagaimanakah keadaan bumi dan kubur?



Bismillah
diterangkan dalam Daqa'iqul Akhbar :
Bahwasannya Anas bin Malik ra berkata : "Sesungguhnya bumi berseru dengan 10 kalimat tiap hari, bumi berkata :
1. Wahai anak cucu Adam, engkau berjalan di punggungku, dan tempat kembalimu ke dalam perutku
2. Engkau bermaksiat di atas punggungku, dan engkau di siksa di dalam perutku
3. Engkau tertawa di atas punggungku, dan engkau menangis di dalam perutku
4. Engkau makan yang haram di atas punggungku dan engkau dimakan belatung di dalam perutku
5. Engkau berbahagia di atas punggungku, dan engkau susah di dalam perutku
6. Engkau kumpulkan yang haram di atas punggungku, dan engkau hancur lebur dalam perutku
7. Engkau sombong di atas punggungku, dan engkau terhina di dalam perutku
8. Engkau berjalan dengan senang di atas punggungku, dan engkau jatuh tersungkur dengan susah di dalam perutku
9. Engkau berjalan-jalan penuh sinar (terang) di atas punggungku, dan engkau terduduk penuh kegelapan dalam perutku
10. Engkau berjalan bersama-sama di atas punggungku, dan engkau terduduk sendirian dalam perutku."

Dalam suatu hadits bahwasannya kubur berseru tiga kali setiap hari :
"Aku adalah rumah kesendirian, kesusahan, rumah kalajengking dan ular, dan kegelapan, dan akulah rumah belatung, maka apakah yang Engkau persiapkan untukku?"

Dan diceritakan bahwa kubur berseru lima kali tiap hari, dan berkata :
"Aku adalah rumah kesendirian, jadikanlah bacaan qur'an sebagai teman yang ramah"
"Aku adalah rumah kegelapan, terangilah aku dengan sholat malam"
"Aku adalah rumah berdebu, maka ambil lah alas yaitu amal shalih"
"Aku adalah rumah ular dan becucurnya air mata, maka ambil lah penawarnya yaitu bismillahirrahmanirrahiim"
"Dan aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka perbanyaklah di atas punggungku bacaan Laa ilaaha illa allah muhammadun rasulullah, supaya memungkinkan bagimu untuk bisa menjawabnya"

wallahu a'lam bissawaab
#Daqaiqul_Akhbar

Thursday 12 September 2013

SIAPA YANG KAFIR?

Bismillah

Murid (Salik): “Bagaimana pendapat Guru tentang Kafir?”

Syaikh (Guru): “Yang kafir biarlah kafir karena memang ia sedang tidak mampu untuk menjadi Mukmin. Dan dia khawatir apabila orang lain menyebutnya kafir.”

Murid: “Bagimana pendapat Guru tentang Mukmin?”
Syaikh: “Seorang mukmin sibuk mengurusi kekurangan dirinya sendiri, jangan-jangan dirinya sendiri masih kafir. Dan dia khawatir apabila orang lain menyebutnya Mukmin.”

Murid: “Bagaimana tindakan seorang Mukmin apabila bertemu dengan kafir?”
Syaikh: “Menjaga orang kafir agar tidak merasa terganggu oleh kemukminannya.”

Murid: “Bagimana apabila seorang Mukmin mengganggu kafir?”
Syaikh: “Jangankan mukmin mengganggu, seorang mukmin tidak pernah merasa terganggu apabila ia diganggu meskipun senantiasa dianggap mengganggu. Apabila ada mukmin yang mengganggu kafir maka mereka sama saja. Apabila menemukan kerusakan akibat ulah orang kafir, maka ia membenahinya tanpa keluh kesah dan kerisauan. Sebab orang yang kafir bisa saja menjadi mukmin sesudah ia kafir, dan seorang mukmin bisa berubah menjadi kafir setelah ia beriman. Maka berhati-hatilah ketika kau masih memiliki nikmat iman. Bersyukurlah dalam bentuk apapun.”

Murid: “Lantas kenapa terjadi pertikaian di antara keduanya?”
Syaikh: “Kafir dan Mukmin adalah warna manusia. Seperti wayang simpingan kanan dan kiri dalam pakeliran dunia. Di tengahnya adalah ajang pertemuan. Kafir dan Mukmin sangat akrab, mudah berdamai dalam jalan masing-masing. Namun apabila muncul di antaranya kaum Munafik maka semuanya akan saling menghancurkan.”

Murid: “Dari pelajaran di atas, apa yang harus kami perbuat Guru”
Syaikh: “Jagalah telunjukmu, hanya karena Allah. Bunuhlah “Kemunafikan” dari diri kalian sendiri terlebih dahulu sebelum ia menjelma menjadi Tuhan yang kau sembah tanpa kau sadari kau telah kafir karenanya. Apabila kemunafikan telah tunduk tidak ada orang kafir yang berani mengusikmu kecuali datang dalam keadaan mukmin.”

Saya dan Anda hanyalah Mahluk Tak Sempurna

‪#‎Syifak_Muzaky‬

Monday 9 September 2013

Waktu Sholat & Puasa di Daerah Abnormal / Kutub

Dasar
- QS. Al Isra’ : 78 واقام الصلاة لدلوك الشمس الى غسق اليل وقران الفجر
- QS. Al Baqarah : 187  وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الابيض من الخيط الاسود من الفجر

Daerah-daerah Abnormal  (50 derajat LU – 50 derajat LS)
-Negara-negara Skondaria, seperti : Norwegia, Finlandia, Swedia dll
-Denmark
-Kanada
Argentina, dll

Dasar-dasar rukhsah (keringanan) mengikuti waktu daerah normal
QS. Al Hajj : 78 وما جعل عليكم في الدين من حرج
QS. Al Baqarah : 286 لا يكلف الله نفسا الا وسعها
Hadits : الدِّيْنُ يُسْرٌ وَلَنْ يُغَالِبُ الدِّيْنُ أَحَدٌ اِلَّا غَلَبَهُ * رواه بيهاقي

Qaidah Fiqhiyah : المشقة تجلب التيسر 

-Masailul Fiqhiyah-