Thursday 12 September 2013

SIAPA YANG KAFIR?

Bismillah

Murid (Salik): “Bagaimana pendapat Guru tentang Kafir?”

Syaikh (Guru): “Yang kafir biarlah kafir karena memang ia sedang tidak mampu untuk menjadi Mukmin. Dan dia khawatir apabila orang lain menyebutnya kafir.”

Murid: “Bagimana pendapat Guru tentang Mukmin?”
Syaikh: “Seorang mukmin sibuk mengurusi kekurangan dirinya sendiri, jangan-jangan dirinya sendiri masih kafir. Dan dia khawatir apabila orang lain menyebutnya Mukmin.”

Murid: “Bagaimana tindakan seorang Mukmin apabila bertemu dengan kafir?”
Syaikh: “Menjaga orang kafir agar tidak merasa terganggu oleh kemukminannya.”

Murid: “Bagimana apabila seorang Mukmin mengganggu kafir?”
Syaikh: “Jangankan mukmin mengganggu, seorang mukmin tidak pernah merasa terganggu apabila ia diganggu meskipun senantiasa dianggap mengganggu. Apabila ada mukmin yang mengganggu kafir maka mereka sama saja. Apabila menemukan kerusakan akibat ulah orang kafir, maka ia membenahinya tanpa keluh kesah dan kerisauan. Sebab orang yang kafir bisa saja menjadi mukmin sesudah ia kafir, dan seorang mukmin bisa berubah menjadi kafir setelah ia beriman. Maka berhati-hatilah ketika kau masih memiliki nikmat iman. Bersyukurlah dalam bentuk apapun.”

Murid: “Lantas kenapa terjadi pertikaian di antara keduanya?”
Syaikh: “Kafir dan Mukmin adalah warna manusia. Seperti wayang simpingan kanan dan kiri dalam pakeliran dunia. Di tengahnya adalah ajang pertemuan. Kafir dan Mukmin sangat akrab, mudah berdamai dalam jalan masing-masing. Namun apabila muncul di antaranya kaum Munafik maka semuanya akan saling menghancurkan.”

Murid: “Dari pelajaran di atas, apa yang harus kami perbuat Guru”
Syaikh: “Jagalah telunjukmu, hanya karena Allah. Bunuhlah “Kemunafikan” dari diri kalian sendiri terlebih dahulu sebelum ia menjelma menjadi Tuhan yang kau sembah tanpa kau sadari kau telah kafir karenanya. Apabila kemunafikan telah tunduk tidak ada orang kafir yang berani mengusikmu kecuali datang dalam keadaan mukmin.”

Saya dan Anda hanyalah Mahluk Tak Sempurna

‪#‎Syifak_Muzaky‬

No comments:

Post a Comment

terimakasih komentarnya,, disarankan komentar sopan, dan setiap komentar ditanggung sendiri-sendiri