Sunday 21 July 2013

MENGIKUTI IJMA/ KESEPAKATAN ULAMA

Ittiba' Ijma’ Al Jama’ah (Ijma mayoritas kaum Muslim/ paham Ahlus Sunnah wal Jama'ah)

بســــــــــــــــــــــــــــــــم الله الرّحمـــن الحــــــــــــــــــــــــــــيم

Diriwayatkan oleh Imam As Syafi’i dari Shahabat Umar ibn Khattab ra bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
الا فمن سره بحبحة الجنة فليزم الجماعة فان الشيطان مع الفذ وهو من الاثنين ابعد

Alaa, faman sarrohu bahbahata al jannati falyazim al jama’ah, fainna asy syaithona ma’a al faddzi wahuwa min al itsnaini ab’adu

“Ingatlah, barangsiapa yang ingin menempati surga, maka ikutilah al Jama’ah, karena syaitan adalah bersama orang-orang yang menyendiri. Ia (menyendiri) lebih jauh (untuk selamat dari syaitan) daripada dua orang yang bersama.”

Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan Imam As Syafi’i bahwa suatu hari shahabat Umar ibn Khattab berkhutbah di Syam :

ان رسول الله قام فينا كمقامي فيكم فقال : اكرموا اصحابي ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يظهر الكذب حتي ان الرجل يحلف ولا يستحلف ويشهد ولا يستشهد الا فمن سره بحبحة الجنة فليزم الجماعة فان الشيطان مع الفذ وهو من الاثنين ابعد ولا يخلون رجل بامراة فان الشيطان ثالثهما ومن سرته حسنة وساءته سيئة فهو مؤمن

Inna Rosulallahi qooma fiina kamaqoomiy fiikum faqoola : akrimuu ashhabiy tsumma al ladzina yalunahum tsumma al ladzina yalunahum. Tsumma yadzharu al kidzbu, hatta anna ar rojula yahlifu wala yustahlafu, wa yasyhadu wala yustasyhadu. Alaa, faman saarohu bahbahata al jannati falyazim al jama’ah fainna as syaithona ma’a al fadzdzi wahuwa min al isnaini ab’adu. Walaa yakhluwanna rojulun bi imroatin fainna as syaithona tsalitsuhuma. Waman sarrothu hasanatun wa saa’athu sayyiatun fahuwa mu’minun.

“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dihadapan kami (shahabat) sebagaimana aku berdiri di hadapan kalian, beliau bersabda : muliakanlah shahabatku, kemudian generasi sesudahnya (tabi’in), kemudian generasi sesudahnya lagi (tabi’ut tabi’in). Setelah generasi itu akan muncullah kebohongan sehingga ada seseorang yang bersumpah, padahal ia tidak dimintai untuk bersumpah. Ia bersaksi, padahal ia tidak dimintai untuk bersaksi/menjadi saksi. Ingatlah ! barang siapa ingin masuk surga maka ikutilah Al Jama’ah, karena syaitan bersama orang yang menyendiri, dan ia (menyendiri) lebih jauh daripada dua orang yang bersama. Dan tiada seorang laki-laki dan seorang perempuan (bukan muhrim) yang berkhalwat (berduaan) kecuali ketiganya adalah syaitan. Dan barangsiapa yang kebaikannya membahagiakan hatinya dan keburukannya menyedihkan hatinya maka dia adalah mukmin sejati”.

Dikutip dari Ushul Al Fiqh, Muhammad Abu Zahrah, Cairo 1958

No comments:

Post a Comment

terimakasih komentarnya,, disarankan komentar sopan, dan setiap komentar ditanggung sendiri-sendiri