Sunday 21 July 2013

KEUTAMAAN ILMU, AHLI ILMU DAN PENCARI ILMU


Bismillahirrahmanirrahim

Saudaraku, engkau takkan memperoleh Ilmu kecuali dengan enam perkara※ akan ku kabarkan perinciannya dengan Jelas yaitu cerdas, senang/kemauan, bersungguh-sungguh, mempunyai biaya※ petunjuk guru, dan waktu yang panjang (al Bajuri)

Hasan al Bashri ra berkata ; "Goresan pena seorang yang berilmu adalah tasbih, tulisannya adalah ilmu, memandang kpdnya adalah ibadah, tintanya bagaikan darah syahid, ketika ia bangun dari kuburnya ahlul jam'i memandangnya, dan dia dikumpulkan bersama para nabi"

Dan Rasulullah saw bersabda :"Barang siapa yang menuntun seorang alim, maka Allah akan mencatat baginya untuk setiap langkah pahala memerdekakan satu budak, dan barang siapa mencium kepala orang alim, Allah akan mencatat baginya satu kebaikan untuk setiap rambut",

Mendaras/mempelajari ilmu semalaman lebih utama dari pada waktu seluruh sisa hidupnya. Mempelajari ilmu lebih utama daripada dzikir, waqouluhu : "hingga ikan-ikan di air" walaupun dikususkan ikan-ikan tsb untuk dzikir maka tiada lisan yang mampu bagi ikan tersebut" al Bujairomi


Abu Laits berkata : "Barangsiapa duduk di samping orang alim(untuk belajar kepadanya dan ia tidak mampu untuk menghafal sesuatu dari ilmu, ia tetap memperoleh tujuh kemuliaan : kelebihan para penuntut ilmu, menghalanginya dari dosa-dosa, turunnya rahmah kepadanya ketika ia keluar dari rumahnya, dan ketika rahmah turun kepada ahli halaqoh (zaman dahulu menuntut ilmu secara duduk melingkar) maka ia mendapat bagiannya(ilmu), dan dicatat baginya suatu ketaatan selama ia menjadi penyimak, dan ketika hatinya sempit karena tiada kepahaman, maka jadilah himmah(minat)nya sebagai perantara ke hadirat Allah Ta'ala, karena firmanNya : "Aku bersama orang yang patah hatinya karena Aku" maksudnya Allah memulihkan hatinya dan menolongnya.

Dan diriwayatkan : "mulialah seseorang yang berilmu, dan hina orang fasiq, maka ia menolak hatinya dari kefasiqan dan wataknya condong kepada ilmu.

Dan beliau (Abu Laits) berkata lagi : "Barang siapa duduk beserta delapan golongan, Allah akan menambah delapan perkara :
1. Barang siapa yang duduk (bergaul) bersama para orang kaya Allah akan menambah untuknya cinta dunia dan kesenangan di dalamnya,
2. Barang siapa duduk (bergaul) bersama orang-orang faqir, Allah akan menghasilkan baginya syukur dan ridha atas pembagian Allah Ta'ala,
3. Barang siapa duduk (bergaul) bersama penguasa (dzalim) Allah akan menambah baginya keras hati dan kesombongan
4. Barang siapa (bagi laki-laki) yang duduk2 (bergaul) bersama perempuan (lain/ajnabiyah) Allah akan menambah baginya kebodohan dan nafsu syahwat
5. Barang siapa duduk (bergaul) bersama anak2 maka bertambahlah senda gurau (main2)
6. Barang siapa bergaul dengan orang fasiq (pendosa) maka bertambahlah penarikan dosa2 dan memperlambat taubat maksudnya mengakhirkannya
7. Barang siapa bergaul dengan orang2 shalih maka bertambahlah suka dalam ketaatan
8. Barang siapa bergaul dengan para ulama' maka bertambahlah ilmu dan amal . Finis (Imam Bujairomi dalam al Iqna")

Imam As Syafi'i ra berkata :
"Barang siapa mempelajari Al Qur'an maka akan di gagungkan nilai orang tersebut, barang siapa mempelajari fiqih maka ia dimulyakan pangkatnya, barang siapa menulis hadits maka dikuatkan hujjahnya, barang siapa belajar matematik maka banyaklah pandangannya, barang siapa belajar bahasa Arab maka ringanlah otaknya, barang siapa yang tidak menjaga dirinya maka tidak bermanfaatlah ilmunya, finis, dari kitab an Najmul Wahhaj

Imam Al Ghazali berkata :
"Empat, tiada mengetahui nilainya kecuali yang empat : tidak akan tahu nilai kehidupan kecuali orang2 mati, tiada tahu nilai kesehatan kecuali pengidap penyakit, tiada tahu nilai masa muda kecuali orang -orang tua dan tidak akan tahu nilai kekayaan kecuali para orang faqir,
Wallahu a'lam bisshawab
diambil dari Bughyatul Murtasyidin

No comments:

Post a Comment

terimakasih komentarnya,, disarankan komentar sopan, dan setiap komentar ditanggung sendiri-sendiri