Tuesday 30 October 2012

MELURUSKAN KESALAH-PAHAMAN KONSEP BID'AH



Iftitah

Entah apa yang menjadi penyebabnya, yang jelas akhir-akhir ini terdapat kelompok di
kalangan kaum muslimin yang memiliki kegemaran mengkafirkan, mensyirikkan,
membid'ahkan dan menyesatkan sesama muslim yang lain. Kelompok ini
beranggapan bahwa pemahaman Islam yang paling murni dan paling benar adalah
pemahaman mereka, sedangkan pemahaman kelompok yang lain adalah keliru, sesat
dan menyimpang dari ajaran yang sebenarnya.

Energi kaum muslimin banyak terkuras dan bisa jadi habis gara-gara masalah ini,
padahal masih terlalu banyak yang bisa dipikirkan dan diperbuat untuk kepentingan
izzul Islam wa al-muslimin. Harus diakui bahwa sampai saat ini mayoritas kaum
muslimin masih hidup dalam kondisi " fakir", baik dari sisi ekonomi, maupun dari sisi
keilmuan. Memikirkan dan menuntaskan permasalah ini dengan "kebersamaan" jauh
lebih bermanfaat untuk kepentingan Islam dibandingkan dengan "mengembangkan
hobi" menyesatkan kelompok Islam yang lain, karena kefakiran dapat menjerumuskan
seseorang kepada kekafiran.

Hal ini bukan berarti permasalahan bid'ah, syirik, kafir dan lain sebagainya tidak
penting. Wacana ini tetap penting, Akan tetapi, harus ditempatkan pada kerangka
permasalahan yang "furu'iyah" dan "mukhtalaf fih". Maksudnya, masing-masing
kelompok memiliki argumentasi dan oleh sebab itu tidak diperlukan sifat saling
menyalahkan, apalagi saling menyesatkan. Bukankah kaidah fiqh mengatakan : la
yunkaru al-mukhtalafu fihi wa innama yunkaru al-mujma'u alaihi.

Perbedaan pendapat tentang permasalahan agama sangat mudah dirunut dan
diklarifikasi, karena semua proses ijtihad yang dilakukan oleh siapapun harus sesuai
dengan logika dan kaidah ijtihad yang sudah disepakati bersama.

Seputar permasalahan bid'ah
Untuk memperjelas permasalahan bid'ah, maka perlu ditegaskan terlebih dahulu
definisi bid'ah, kemudian dilanjutkan dengan pembagian dan permasalahan lain yang
biasa diperbincangkan seputar ......

http://www.4shared.com/office/4z-0YR9l/ELURUSKANKESALAH-PAHAMANKONSEP.html

BID'AH 2

http://www.4shared.com/office/De9Pl7kc/MELURUSKANKESALAH-PAHAMANKONSE.htmlm

Wednesday 10 October 2012

~10 HAK ANAK TERHADAP ORANG TUA~



KH. ABDUL JALAL
Sabtu, 06 Okt 2012


Rasullullah sallallahu alaihi wasallam bersabda : “Ridha Allah tergantung keridhoan ibu bapak, dan murka Allah tergantung murka ibu bapak”
1. Memberi makan orang tua ketika mereka tidak mampu mencari sendiri.
Dan Kami perintahkan kepada manusia kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.(QS Lukman : 13)

2. Memberikan pakaian orang tua ketika mereka sudah tidak mampu membeli pakaian sendiri
Orang tua sangat senang bila dibelikan pakaian oleh anaknya, walaupun sangat sederhana bentuk pakaian tersebut, walaupun waktu kecil anak tersebut sering rewel ketika dibelikan pakaian.

3. Ketika mereka butuh dilayani maka layanilah, seperti menuntun, menggendong, dan lain-lainnya. Ingatlah mereka menggendong kita sewaktu kecil dengan senang hati.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"(QS Al Ahqaf : 15)

4. Cepat memenuhi panggilannya.
Ketika zaman khalifah Umar bin Khattab ada seorang yang mengadu tentang hak ibunya, : “Wahai Khalifah, aku mempunyai ibu yang sakit aku selalu merawatnya, aku menyuapinya ketika makan, aku tidak tidur jika beliau belum tidur, dan menggendongnya kemanapun ia ingin pergi, apakah sudah cukup hak beliau? Umar menjawab : “belum, adapun Ibumu memeliharamu adalah dengan senang hati mengharap kau tumbuh besar dan sehat, sedangkan engkau merawatnya tapi dalam hatimu lain dengan harapannya kepadamu sewaktu kecil”.

5. Hendaknya berkata halus kepada orang tua.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .(QS Al Isra’ : 23)

6. Menaati perintah kebaikan mereka dan menjauhi perintah maksiat mereka.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS Lukman : 14)

7. Janganlah memanggil mereka (ortu sendiri) dengan embel-embel nama.
Misalnya nama ibu kita Aisyah, maka jangan sampai menyebutnya bu Aisyah apalagi langsung menyebut namanya Aisyah (jw=njambal)

8. Apabila berjalan, maka di belakang mereka jangan berjalan di depan mereka.

9. Apa-apa yang desenangi kita maka juga mereka senang, janganlah barang yang tidak kita sukai kita berikan kepada orang lain, terlebih kepada ibu bapak.


10. Mendoakan mereka, memintakan ampunan Allah Ta’ala untuk mereka
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(Al Is’ra 24)

Hukama’ (Ulama ahli hukum) berkata :
“barang siapa yang mendurhakai orang tua, ia tidak akan menemukan kebahagiaan atas anaknya”
“barang siapa dalam masalah keluarga tidak mau bermusyawarah ia tidak akan menemukan tujuan hidup atau arti hidup (ma’nal hayah)”

“dalam rumah tangga dibutuhkan akhlaq karimah agar rumah tangga menjadi sakinah, mawaddah dan rahmah”
“apabila anak sudah besar maka janganlah terlalu sering menasehatinya, karena akan hilang wibawa orang tua, maka dakwah dengan khal (perbuatan) lebih efektif ketimbang dakwah dengan aqwal (ucapan).”

“dalam kehidupan tidak cukup hanya dengan berbuat baik kepada Allah dan RasulNya, berbuat baik kepada sesama makhluk juga penting”, seperti sesama manusia, dengan hewan, jangan sampai menyakiti mereka karena mereka juga punya rasa sakit, dan tumbuhan yang baru tumbuh.

“bacalah semua Asma’ul Husna dan temukan yang paling “mengena” di hati anda, gunakanlah sebagai wirid sehari-hari, karena Asma’ul Husnanya Allah cocok untuk seluruh makhluk.”

15· ·