Friday 28 December 2012

Kisah Kewafatan al Habib 'Abdul Qadir bin 'Abdurrahman Assegaf (Ayahanda al Habib Syech bin 'Abdul Qadir Assegaf, Solo)





Shaf pertama penuh berdesak-desakan.

Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf mengisyaratkan kepada Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang beliau.

Melihat shaf pertama yang telah penuh berdesak-desakkan itu Habib Najib bin Thoha berkata, "Shaf pertama telah penuh, wahai Habib."

Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qadir menjawab dengan penuh kewibawaan, "Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku!"

Jawaban itu menjadikan Habib Najib bin Thoha spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu. "Allaahu akbar".

Shalat jumat mulai didirikan. Habib Abdul Qadir membaca surat al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis.Di rakaat kedua pada sujud terakhir, beliau tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid.

Karena sujud itu sudah sangat lama, maka Habib Najib bin Thoha memberanikan diri untuk menggantikan beliau. "Allaahu akbar", Ucapan salam untuk mengakhiri shalat diucapkan. Para jamaah berhamburan lari ke depan ingin mengetahui apa yang terjadi pada habib Abdul Qadir.

Saat itu mereka mendapati Habib Abdul Qadir tetap dalam keadaan sujud tak bergerak. Lalu tubuh yang bersujud itu dibalik oleh para jamaah, dan terlihatlah wajah Habib Abdul Qadir.

Maasya-Allaah, setiap orang yang melihat wajah beliau, menitikkan air mata. Bagaimana tidak menitikkan air mata? Mereka melihat wajah Habib Abdul Qadir tersenyum dengan jelas sekali. Tersenyum bahagia. Habib Abdul Qadir wafat dalam keadaan menikmati amal yang terindah.

Di saat melakukan ibadah yang teragung yaitu shalat. Mendirikan shalat itu dalam kondisi yang terutama, yaitu shalat berjamaah. Melakukan shalat yang bermuatan besar, yaitu shalat jumat. Pada saat melaksanakan rukun shalat yang terutama, yaitu sujud. Dalam posisi yang terpenting, yaitu sebagai imam shalat jumat. Di tempat yang paling utama, yaitu masjid. Di hari yang paling utama, yaitu hari Jum'at.

dari Sayyidil Habib Husin Nabil

2 comments:

  1. yaa habiib! begitu pilu hati ini mendengar kisahmu! adakah aki bisa merasakan hal yg sama sepertimu yaa habib? kalau dilihat dari ilmu dan amal natara aku dan engkau bagaikan langit dan bumi! engkau langitnya dan aku buminya! yaa habib ! ingin sekali hati ini bersuara dan memaksa diri utk mengatakan " aku mencintaimu yaa habiib"!

    ReplyDelete
  2. kini putra mu al habib syech bin abdul qodir assegaf telah tenar dgn lantunan solawatnya! di setiap acara2 religi , atau bahkan acara walimatul arsy terdengar nada dari suara putramu yg menggema menggetarkan hati para hadirin yg mendengarkan lantunan solawat dari putramu! semoga Allah mempertemukan kita di akhirat dan dpt berkumpul bersama datukmu baginda Habiibuna MuhammadSAW! amien3!

    ReplyDelete

terimakasih komentarnya,, disarankan komentar sopan, dan setiap komentar ditanggung sendiri-sendiri